Dalam agama Buddha, terdapat salah satu padangan bahwa meditasi merupakan cara untuk mendapatkan kedamaian. Namun terkadang kata meditasi sering disalah artikan dan dianggap sebagai sesuatu yang aneh dan tabu dalam masyarakat.
Pada dasarnya meditasi adalah memusatkan obyek, konsentrasi terhadap obyek yang sesuai. setiap orang memiliki obyeknya masih-masing. Dalam Samatha Bhavana (ketenanan batin) terdapat beberapa watak yang daat digukan sebagai obyek meditasi :
1.Raga Carita
Orang yang keras lobhanya melaksanakan sesuatu berdasarkan lobha, cenderung ke arah kecantikan & keindahan, kagum melihat suatu kebajikan walaupun kecil sekali, mudah melupakan kesalahan orang lain, cerdik, sombong, berambisi besar, memetingkan diri sendiri.
Lingkungan yang dipakai : Tidak rapi, kotor, pakaian juga yang jelek, postur meditasi sebanyak mungkin dalam sikap berjalan & berdiri.
Obyeknya : 10 asubha, & 1 kayagatasati.
2.Dosa carita
Orang yasng keras kebenciannya, melaksanakan sesuatu berdasarkan kebencian cenderung ke arah panas hati, suka marah, suka jengkel, iri hati, tidak senang melihat kesalahan walau kecil, suka bermusuhan, memandang rendah orang lain, suka memerintah & mendikte orang.
Lingkungan yang dipakai : Rapi, bersih, indah, postur meditasi sebanyak mungkin dalam sikap berbaring atau duduk..
Obyeknya : 4 kasina (nila : biru, pita : kuning, lohita : merah & odata kasina : putih), & 4 apamanna (metta, karuna, mudita, upekkha).
3.Moha carita
Orang yang bodoh (dungu), melaksanakan sesuatu berdasarkan kebodohan batin cenderung ke arah kelemahan batin suka bingung, suka ragu-ragu, suka kawatir, menggentungkan diri pada pendapat orang lain, pikirannya ruwet, malas, pendiriannya tidak tetap, kadang-kadang kukuh memegang suatu pandangan
Lingkungan yang dipakai : Terang, tidak gelap, banyak cahaya, terbuka & luas, postur meditasi berjalan.
Obyeknya : Anapanasati.
4.Sadha carita
Orang yang kuat keyakinannya, melaksanakan sesuatu berdasarkan keyakinan cenderung ke arah rendah hati, dermawan, jujur, suka menemui orang-orang suci, suka mendengar dhamma, yakin pada sesuatu yang dianggap baik, mudah percaya, sangat mudah diyakinkan.
Lingkungan yang dipakai : Tidak rapi, kotor, pakaian juga yang jelek, postur meditasi sebanyak mungkin dalam sikap berjalan & berdiri.
Obyeknya : 6 anussati (Buddhanussati, dhammanussati, sangha-nussati, silanussati, caga-nussati & devatanussati)
5.Budhi carita (Nana Carita)
Orang yang bijaksana cerdas & mempunyai pengetahuan dhamma, melaksanakan sesuatu dengan hati-hati, cenderung ke arah perenungan terhadap tilakkhana & meditasi, selalu ingin tahu, belajar & meneliti untuk menambah pengetahuan, mempunyai kawan yang baik & bersedia mendengarkan omongan orang lain.
Obyeknya : Marananussati, upasamanussati, aharepatikulasanna & catudhatuvavatthana.
6.Vitakka Carita
Orang yang suka melamun, melaksanakan sesuatu dengan tergesa-gesa, cenderung ke arah kegugupan, kegagalan dalam usaha, suka berteori, pikirannya sering berkeliaran, tidak suka bekerja untuk kepentingan sosial, mudah gelisah, bergerak tanpa tujuan yang jelas.
Lingkunagn yang dipakai : Ruangannya kecil, bersih, & cukup mendapatkan cahaya, postur sama dengan raga carita.
Obyeknya: Anapanasati.
7.Sabba Carita (Campuran/Kombinasi)
Orang yang mudah marah, nafsunya besar, bodoh, pemarah, mudah percaya.
Obyeknya : 6 Kasina (Pathavi, Apo, Tejo, Vayo, Akasa, Aloka) & 4 Arupa
(Akasanancayatana, Vinnanancayatana, Akincannayatana, Nevasannanasannayatana).
30 obyek meditasi khusus untuk 6 carita, sedangkan sisanya 10 yaitu 4 mahabhuta (patavi, tejo vayo, apo kasina) aloka kasina, akasa kasina & 4 arupa dapat dijadikan obyek meditasi oleh semua orang tanpa memperhatikan caritanya.
Faktor yang mempengaruhi untuk samadhi yang berasal dari luar dinamakan sappaya dhamma, yaitu tempat tinggal, wilayah, pembicaraan, penduduk, makanan, iklim, & postur.
Post a Comment