Karma-Karma berat (Garuka kamma)


1.      Menurut Sifat Hasilnya (Pakadanapariyaya Catuka) Golongan dari Kamma ini dapat dibagi 4 (empat) jenis:
                          i.      Garuka Kamma, adalah Kamma yang berat. Akibatnya dapat timbul dalam waktu Satu kehidupan atau kehidupan berikutnya. Garuka-Kamma dalam Ditthigatasampayutta-Citta yang berkenaan dengan Niyatamicchaditthi-Kamma, dan Dosamula-Citta yang berkenaan dengan Pancanantatariya-kamma serta Mahagatakusala-kamma 9 (Rupakusala 5 dan Arupa Kusala 4), jumlahnya 15 Citta. Mengenai Lokuttarakusala-Kamma juga disebut Garuka-Kamma. Tetapi disini tidak dibicarakan mengenai Lokuttarakusala, sebab Lokutarakusala itu tidak mempunyai tugas menimbulkan; tetapi mempunyai tugas membasmi penimbulan itu sesuai dengan kemampuan diri scndiri. Disini kita akan membiearakan Garuka-Kamma yang mampu menimbulkan hasil/akibat dalam kehidupan ke 2, yang Kamma lain tidak mampu untuk mencegahnya.

Niyatamicchaditthi-Kamma berarti pandangan salah, yaitu yang tidak dapat mclihat hidup dan kehidupan ini dengan sewajamya, atau menganggap suatu kebenaran sebagai suatu kesalahan, dan kesalahan sebagai kebenaran.
Pandangan yang salah adalah: Tidak murah hati; Tidak mengerti faedah berdana; Tidak memberi hadiah pada tamu; Perbuatan baik/jahat dianggap tidak ada hasilnya; Tidak percaya pada dunia ini; Tidak percaya pada dunia yang akan datang (kehidupan lalu atau sekarang); Tidak mengerti fungsi seorang ibu; Tidak mengerti fungsi Ayah; menganggap tidak mcmbawa akibat apapun yang dilakukan; Tidak percaya adanya makhluk yang mati atau dilahirkan kembali; Tidak melakukan disiplin menyendiri (khusus untuk para Buddha/Arahat).
Pancanantariya-Kamma berarti lima perbuatan durhaka/salah atau pcrbuatan buruk yang menyebabkan kelahiran kembali di Nirayabhumi. Lima perbuatan durhaka/celaka tersebut adalah:
a.       Matughata:  Membunuh ibu.
b.      Pitughata:  Membunuh Ayah.
c.       Arahantaghata: Membunuh Arahat.
d.      Lohittupada: Melukai Buddha.
e.       Sanghabheda: Memecah-belah Sangha.
Harapan supaya dapat menghindari lima perbuatan terburuk itu, panjatkan selaluParitta ini:
Pancanantariyam Kammam, Pancaduccaritam Pica, Manasa ’Pi Na Cint'eyyam Sabba Kalam '1to Parang
Artinya:
Lima Perbuatan Durhaka Juga Lima Kejahatan Melanggar Pancasil.A Semoga Tidak Akan Kulakukan Sekalipiin Hanya Dalam Pikiran
Buddha Bersabda: ”lima jenis orang-orang berangan dan celaka yang terjerumus jalan menuju neraka, duhai para sisvva, lima jenis yang bagaimana? Pembunuh Ayah sendiri. pembunuh Ibu sendiri. pembunuh seorang Arahat, yang melukai seorang Buddha dengan maksud jahat dan pemecah-belah Sangha” (A.v.129).
Buddha menjawab pertanyaan Ananda: ”Apakah akibat yang akan diderila oleh orang yang memecah-belah Sangha. duhai Bhante? Hukumnya selama satu kalpa, Ananda. Hukum apakah yang diderita selama satu kalpa itu, Duhai Bhante? Selama satu kappa itu, ia menderita siksaan-siksaan dalam alam neraka” (A.x.38).
(1 kalpa = 4,320.000.000 tahun).
Akusala-Garuka-Kamma adalah Niyatamicchaditthi-Kamma dan Pancanantariya-Kamma. Akusala-Garuka-Kamma ini mampu menimbulkan hasil/akibat dalam kehidupan ke 2 dan tumimbal-lahir di apayabhumi. Maksudnya siapapun melakukan Niyatamicchaditthi-Kamma dan Pancanantariya-Kamma dalam kehidupan sekarang ini, setelah kcmatiannya didunia ini akan tumimbal-lahir di apayabhumi dengan pasti. Kusala-Garuka-Kamma adalah Mahaggata-Kusala-Kamma 9, yaitu Rupa-Kusala 5 dan Arupa-Kusala 4. MahaggatakusaIakamma 9 dimaksudkan bagi mereka yang mempunyai Jhana, disebut Jhana 8 atau 9. Kusala-Garuka-Kamma juga mampu menimbulkan hasil/akibat dalam kehidupan ke 2 dan tumimbal-lahir di alam Brahma 20 (Rupa-Bumi 16 dan Arupa-Bumi 4). Maksudnya siapapun yang mempunyai Jhana dalam kehidupan sekarang ini, setelah kematiannya akan tumimbal-lahir di alam Brahma. Kusala-Garuka-Kamma adalah melakukan. Perbedaan  dalam  menirnbulkan  hasil/akibat  antara  Akusala-Garuka-Kamma  dengan Kusala-Garuka-Kamma adalah: Akusala-Gamka-Kamma, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil/akibat, tetapi mempunyai kesempatan untnk menjadi Upatthambhaka-Kamma. Kusala-Garuka-Kamma, bila tidak ada waktu menimbulkan hasil/akibat, akan menjadi Ahosi-Kamma (yang tidak menimbulkan akibat sama sekali)  dan tidak mempunyai kesempatan untuk menjadi Upatthambhaka-Kamma.
2.      Asañña Kamma, adalah perbuatan baik dan jahat yang dilakukan oleh scseorang, sebelum saat ajalnya, perbuatan dapat dilakukan dengan lahir dan batin.
Asañña-Kamma adalah Akusala-Kamma 12 (tidak termasuk Niyatamicchaditthi-Kamma dan Pancanantariya-Kamma dan Mahakusala-Kamma 8. Mahaggatakusala-Kamma tidak termasuk Asañña-Kamma, karena telah menjadi Garuka-Kamma. Akusala-Kamma-atau Kusala-Kamma yang pemah kita perbuat sudah lama tidak teringat lagi. Bila sewaktu akan meninggal dunia terkenang dengan perbuatan jahat yang pernah diiakukan, saat itu Akusala-Citta (pikiran jahat) timbul, Akusala-Citta yang timbul melalui teringatnya dengan perbuatan jahat disebut Akusala-Asañña-Kamma. Jika terkenang perbuatan baik yang pernah dilakukan saat itu Kusala-Citta (pikiran baik) timbul. Kusala-Citta yang timbul melalui teringatnya perbuatan baik itulah disebut Kusala-Asañña-Kamma.
3.      Acinna Kamma atau Bahula Kamma adalaii Kamma kcbiasaan, ialah perbuatan yang merupakan kebiasaan bagi seseorang karena sering dilakukan sehingga seolah-olah merupakan watak baru.
Acinna-Kamma adalah Akusala-Kamma 12 dan Mahakusala 8. seseorang yang sering melakukan kejahatan dengan jasmani. perkataan dan pikiran inilah disebut Kusala-Acinna-Kamma. Bila seseorang yang sering melakukan kebaikan, misalnya suka berdana, melaksanakan sila, suka bcrmeditasi, belajar Dhamma dan lain-lainnya disebut Kusala-Acinna-Kamma. Seseorang melakukan salah satu kejahatan, walaupun hanya sekali saja, tetapi orang itu selalu memikirkan perbuatan jahat itu, kemudian timbul kegelisahan danketakutan, disebut Akusala-Acinna-Kamma, dalam melakukan kebaikan sama juga, walaupun melakukan kebaikan hanya sekali saja, tetapi selalu diingat dengan perbuatan baiknya, kemudian timbul rasa senang, gembira dan bahagia atas perbuatan baiknya itu, disebut Kusala-Acinna-Kamma.
4.      Katata Kamma, adalah Kamma yang tidak begitu berat dirasakan akibatnya dari perbuatan-perbuatan yang lampau.
Katata-Kamma adalah Akusala-Kamma 12 dan Mahakusala-Kamma 8. Kusala-Kamma dan Akusala-Kamma yang pernah dipcrbuat dalam kehidupan lampau dan kehidupan sekarang ini yang belum mencapai Garuka-Kamma, Asañña-Kamma dan Acinna-Kamma, tetapi si pembuat tidak melakukan dengan kehendak sepenuh hati, inilah disebut Katata-Kamma. Katata-Kamma adalah Kamma yang tidak begitu berat jika dibandingkan dengan Garuka-Kamma, Asañña-Kamma dan Acinna-Kamma.
2.      Menurut Kedudukkannya (Pakatthanacatukkha). golongan ini dibagi menjadi 4 (empat) macam, yaitu:
                          i.      Akusala kamma berarti perbuatan jahat, yang dimaksudkan adalah cetana (kehendak) yang berada dalam akusalacitta 12. Akusala kamma dibagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu:
a)      Akusalakaya kamma yang berarti perbuatan jahat dari jasmani meliputi: Pembunuhan (panatipata), pencurian (adinnadana), perbuatan asusila (kamesumicchacara).
b)      Akusalavaci kamma yang berarti perbuatan jahat dari perkataan yang meliputi: Berdusta (musavada), fitnah (Pisunavaca), bicara kasar (phasunavaca), berbicara hal-hal yang tidak perlu/omong kosong (samphappalapa).
c)      Akusalamano kamma yang berarti perbuatan jahat dari pikiran meliputi: nafsu lobha (abhijjha), mendendam/kemauan jahat (byapada). pandangan salah (miccha ditthi).
                        ii.      Kamavacarakusala kamma: perbuatan baik disertai kesenangan, adalah cetana yang berada dalam mahakusala 8. Kamavacarakusala kamma dibagi dalam 3 (tiga) macam.
a)      Kusalakava kamma berarti perbuatan baik dari jasmani, dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: Panatipata Veramani (menjauhkan diri dari pembunuhan). Adinadana Veramani (menjauhkan diri dari pencurian), Kamesumicchacara Veramani (menjauhkan diri dari pcrzinahan).
b)      Kusalavaci kamma, perbuatan baik lewat ucapan, dibagi menjadi empat bagian yaitu: Musavada Veramani (menjauhkan diri dari perkataan dusta), Pisunayavacaya Veramani (menjauhkan diri dari memfitnah), Pharusayavacaya Veramani (menjauhkan diri dari bicara kasar), Samphapalapa Veramani (menjauhkan diri dari bicara yang tidak perlu/omong kosong).
c)      Kusalamano kamma, yaitu perbuatan baik melalui pikiran, dibagi 3 (tiga) bagian, yaitu: Anabhija (tidak serakah), Abyapada (tidak mempunyai kemauan jahat), Sammaditthi (mempunyai pandangan benar).
                      iii.      Rupavacarakusala Kamma, yaitu perbuatan baik yang mencapai Rupa Jhana. Yang dimaksud disini adalah Cetana (kehendak) yang berada dalam Rupakusala Citta 5.
                      iv.      Arupavacarakusala Kamma, berarti perbuatan baik yang mencapai Arupa Jhana. Yang dimaksudkan disini adalah Cetana (kehendak) yang berada dalam Arupakusala Citta 4.

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Dassania Suyatno - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger